Seperti yang ingin saya bilang, bahwa lingkungan di sekitar kita dan hal sederhana yang kerap kita alami, bisa memberikan manfaat dan wawasan tambahan jika kita mau memikirkan serta mengamatinya. Atau mungkin akan menjadi suatu informasi yang berguna bagi banyak orang. Siapa yang tahu?
Seperti halnya dengan informasi yang akan saya ulas di bawah ini, yang sering saya lihat di dalam keseharian.
Apa itu?
Mari disimak!
Pernahkah kamu melihat hewan yang kenyal, berwarna coklat kehitaman yang mirip lintah, di sekitar rumahmu, atau di tempat lain mungkin.
Ya, saya pernah dan sering melihatnya di sekitar tempat tinggal. Terutama di daerah yang lembab seperti kamar mandi. Jika melihatnya, ada rasa geli tersendiri yang muncul ketika melihat hewan itu.
– bukan Lintah
Hewan tersebut meninggalkan jejak lendir yang memanjang jika dia berjalan dan sebagai tanda kehadirannya juga. Saya menyebut dia dengan “Lintah Darat” ya, maksud saya, lintah sesuangguhnya yang ada di darat.
Dan biasanya, orang-orang di daerah saya menyebutnya dengan nama “Limus Sakeureut”. Sebutan tersebut berasal dari bahasa Sunda yang berarti limus (sejenis mangga), sakeureut (sepotong). Karena memang bentuknya yang dianggap menyerupai potongan tipis buah mangga yang diiris dengan pisau.
Tetapi, faktanya, saya keliru dengan menganggapnya lintah. Jika teman-teman juga menganggapnya lintah, maka itu adalah kesalahan.
Karena dari informasi yang saya dapatkan dari beberapa sumber, Limus Sakeureut masuk ke dalam keluarga bekicot. Dan dia biasa disebut dengan nama “Slug”.
Slug atau si Siput Tanpa Cangkang ini berbeda dengan lintah dan pacet, walaupun bentuknya memang sangat mirip, sehingga banyak orang yang mungkin kesulitan membedakannya.
Perbedaan yang jelas Slug dan lintah, terlihat pada tentakel/sungut yang berbentuk seperti sepasang antena di bagian depan, seperti bekicot.
– masuk dalam kategori hama
Slug banyak ditemukan ketika malam hari atau pagi hari setelah hujan. Hewan penyuka dedaunan segar ini merupakan salah satu hama bagi para petani, lho.
Bagi kamu yang memiliki kebun seperti wortel, kubis, atau tomat, sebaiknya hati-hati dengan serangan hewan yang satu ini. Karena mereka biasanya akan naik ke area persawahan atau kebun, lalu menyerang tanaman yang ada di sana, dengan menghambat proses pertumbuhan tanaman.
– fungsi tentakel/sungut
Seperti sudah saya katakan di atas, bahwa salah satu ciri pembeda Slug dan lintah adalah adanya tentakel/sungut yang sama seperti bekicot biasa.
Tentekel ini, bukan sekedar ciri yang tidak memiliki fungsi ya. Tentakel/sungut pada bagian kepala Slug berguna sebagai alat sensor, atau peraba dan pembau, juga sebagai pembeda antara gelap dan terang.
– fungsi lendir siput
Siput, baik yang bercangkang maupun tidak, tetap memiliki lendir pada tubuhnya, sebagai salah satu ciri khas hewan ini.
Lendir lengket ini, memiliki cukup banyak fungsi bagi siput atau Slug. Di antaranya adalah sebagai minyak pelumas, pelekat, pelindung bagi tubuhnya ketika berjalan di permukaan yang kasar, terjal atau tajam sekalipun, tanpa terluka. Penjaga agar kulitnya tetap lembab dan sebagai pelindung dari bakteri, karena lendirnya mengandung berbagai kombinasi ampuh dari anti-mikroba.
Fakta unik tentang siput tanpa cangkang atau Limus Sakeureut atau Slug ini adalah, dia seringkali dijadikan hewan peliharaan oleh para penyukanya, meskipun dia masuk ke dalam kategori hama.
Baik, sekian informasi tentang siput tanpa cangkang alias Limus Sakeureut dari saya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan ya.
Foto : Editan pribadi